kumulai dengan Alhamdulillah..
mengapa? karena ini bercerita tentang MERAPI. yang Alhamdulillah aku dan kawan-kawan masih berada di radius aman, mbah rono berkata jarak aman saat itu 15 km.
malam itu... ternyata adalah di mulainya radius aman kian meningkat..
suara gemuruh terus terdengar, ingin rasanya tidur. tapi entah kenapa tetap tak bisa. kedua temanku sudah memasuki kamarnya. ini di karenakan malam sebelumnya kami begadang hingga pagi karena takut.
saat aku masuk ke kamar gemuruh terus terdengar. rasanya takut untuk ,memejamkan mata. ku sms neng. temanku yang berasal dari cirebon.
"neng, aku gak bisa tidur"
"aku juga ti" balasnya
"takut neng"
"aku mau ngungsi"
humm..ngungsi??? apa sudah harus kami lakukan?
bebalas-balasan sms terus kami lakukan. hingga kami dengar bunyi..
tuk..tuk..tuk
astaghfirullah...ini bukan hujan air. ini hujan krikir. aku keluar. dan malam itu zona aman di tingkatkan hingga 20km dari puncak merapi. aku semakin tak mampu menutup mata. kami mendengarkan streaming dari radio pemantau merapi. pukul 05 pagi aku keluar kamar. Astaghfirullah...kok gelap??? biasa semburat matahari sudah sedikit terlihat..
pukul 09.00 aku kembali keluar kamar..
dan masya Allah..kostku...tak mampu di tembus matahari..karena abu yang menutupi atap kostku
karena hari itu aku memiliki beberapa urusan, salah satunya adalah membeli ma
sker akhirnya aku memantapkan untuk bertarung dengan abu jalanan...
dan ini adalah keadaan tepat di kostku..lebih abu-abu dari biasanya..
aku pun sempat memotret kondisi di jalan per4tan terminal condong catur dan
dan per4tan kentungan
inilah kondisi jogja pasca erupsi 4/5 november 2010
semoga jogja bisa kembali pulih. SANGAT MENCINTAI JOGJA
